Saturday 18 October 2014

LAPORAN KIMIA : PENETAPAN REAKSI EKSOTERM – ENDOTERM


Tujuan percobaan :
Untuk mengetahui reaksi endoterm dan eksoterm yang terjadi dalam percobaan.

I.                   Teori Dasar
Perubahan entalpi ) menunjukan bahwa dalam perubahan terdapat penyerapan kalor atau pelepasan kalor. Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor disebut reaksi endoterm.

-          Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan atau pelepasan kalor dari system ke lingkungan, ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar system.
Contoh reaksi eksoterm adalah kapur. CaO(s) dimasukan kedalam air.

Pada reaksi eksoterm, system membebaskan energy sehingga entalpi system akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu, perubahaan entalpinya bertanda negative.

-          Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke system (kalor diserap oleh system dari lingkungannya ) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan disekitar system.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan urea, .

Pada reaksi endoterm, system menyerap energy. Oleh karena itu, entalpi system akan bertambah. Artinya entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi. Akibatnya perubahan entalpi bertanda positif.


II.                Alat dan Bahan

1.      Alat
a.       Thermometer
b.      Gelas aqua bekas
c.       Sendok
d.      Tissue
e.       Lap Tangan
f.       Korek api
2.      Bahan
a.       Pupuk urea
b.      Lilin
c.       Kapur
d.      Air

III.             Prosedur
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Letakkan dua buah gelas aqua bekas dan isi dengan air secukupnya sama rata.
3.      Lihat suhu awal pada thermometer.
4.      Masukkan urea ke dalam gelas pertama.
5.      Larutkan urea dalam air.
6.      ukur suhunya dengan thermometer .
7.      catat suhu larutan.
8.      Lihat kembali suhu awal thermometer.
9.      Masukan kapur ke gelas yang kedua.
10.  Larutkan kapur dan ukur suhu dengan thermometer.
11.  Catat suhu larutan.
12.  Nyalakan lilin dengan korek api dan rasakan yang terjadi.
                  

IV.             Tabel Pengamatan

No
Suhu awal (
Suhu Akhir
Kesimpulan
urea
kapur
1
Suhu urea turun sedangkan suhu kapur naik.
2
Ketika lilin dinyalakan akan terasa panas



V.                Pertanyaan
1.      Tentukan system dan lingkungannya!
2.      Mana yang termasuk reaksi eksoterm dan endoterm dari data hasil percobaan diatas
Jawab!
1.      System adalah sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan pusat pengamatan, sementara lingkungan adalah materi diluar system.
Jadi, system saat percobaan adalah suhu awal dan suhu akhir.
2.      Reaksi eksoterm terjadi pada kapur dan lilin, karena pada kapur suhu awalnya adalah  dan suhu akhirnya . Itu artinya pada kapur mengalami kenaikan suhu yang disebabkan oleh pelepasan kalor begitu juga dengan lilin yang menjadi panas ketika dinyalakan,  maka disebut reaksi eksoterm.
Reaksi endoterm terjadi pada urea, karena pada urea suhu awalnya adalah  dan suhu akhirnya . Itu artinya pada urea mengalami penurunan suhu yang disebabkan oleh perpindahan kalor dari lingkungan ke system maka disebut reaksi endoterm.


VI.             Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka saya menyimpulkan bahwa reaksi eksoterm ditandai dengan kenaikan suhu dan zat yang mengalami reaksi eksoterm adalah kapur dan lilin. Sedangkan reaksi endoterm ditandai dengan pelepasan kalor yang menyebabkan penurunan suhu dan zat yang mengalami reaksi endoterm adalah urea.

No comments:

Post a Comment